PROPOSAL
DIFUSI INOVASI
“TUDUNG SAJI HEMAT BIAYA (TUSAHBI)
BERBASIS HOME INDUSTRI”
Oleh:
Aisyah Nurfiani (120141400985)
Bayu
Aprilia Suyitno (120141411448)
Hidayatulloh (120141400981)
Lillah
Wardaningtiyas (120141411465)
Masryanti
Andayani (120141401001)
Nurmaya
Ihtiyari (120141411454)
Siti
Zulaikah (120141401003
)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
DESEMBER
2013
A.
JUDUL
Tudung
Saji Hemat Biaya (Tusahbi) Berbasis Home Industri
B. LATAR BELAKANG
MASALAH
Indonesia merupakan Negara yang
memiliki potensi alam yang besar, namun pada kenyataannya Indonesia merupakan
salah satu negara yang menghasilkan banyak produk diantaranya produk makanan. Seperti
sampah plastik yang paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang
menggunakan plastik untuk keperluan sehari-hari. Sehingga banyak bekas-bekas
produk atau sampah plastik tersebut yang berserakan dan dapat merusak
lingkungan. Banyak permasalahan limbah sampah plastik yang menumpuk, disebabkan
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai bahaya.
Dari tahun ke tahun sampah-sampah plastik
meningkat. Sampah dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu sampah organik dan
anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai dengan sendirinya
dibantu oleh pengurai, misalnya sisa-sisa tumbuhan. Sedangkan sampah anorganik
adalah sampah yang tidak dapat terurai misalnya; plastik, kresek, gelas-gelas
plastik. Sampah
ketika dibuang dan tidak dihiraukan hanya menjadi tumpukan barang yang tidak
berguna dan banyak membawa pencemaran bagi tanah maupun air akan berakibat
merusak lingkungan. Dengan mengurangi sampah yang ada di lingkungan sekitar seperti
menjadikan gelas plastik bekas menjadi barang yang berguna, akan membantu
pelestarian lingkungan yang tercemar karena limbah gelas plastik. Salah satu
contohnya adalah pembuatan Tudung Saji Hemat Biaya (TUSAHBI) sebagai barang
yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari bernilai ekonomis berbasis home
industri.
C. MANFAAT
Luaran
yang diharapkan dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini, sebagai berikut:
1.
Terciptanya
produk daur ulang
dari gelas plastik yang dapat memiliki nilai ekonomis
2.
Bermanfaat mengurangi
sampah plastik, dengan cara memanfaatkannya untuk membuat produk kerajinan
tangan.
3.
Terwujudnya
ketrampilan untuk mengolah barang bekas yang dapat
memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi pengangguran dengan menyerap
tenaga kerja, karena pembuatan tudung saji hemat biaya ini berbasis home
industri. Mengingat usaha ini menggunakan prinsip padat karya.
4.
Ikut
serta berpartisipasi dalam memanfaatkan limbah rumah tangga (barang
bekas) yang dibuang sebagai bentuk pelestarian lingkungan hijau dengan
memanfaatkan barang bekas.
5.
Terbentuknya
kepedulian warga dalam upaya kebersihan lingkungan
dengan mendaur ulang sampah barang bekas.
D.
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1. Ide Produk
Banyaknya limbah daur ulang seperti gelas plastik tidak
dimanfaatkan secara maksimal menyebabkan terjadinya penumpukan sampah.
Sedangkan masyarakat yang tidak mengetahui akan manfaat limbah aqua gelas akan
mengabaikan dan membuangnya. masalah
yang timbul saat ini, masyarakat itu sendiri membuang sampah tidak pada
tempatnya misalnya disungai. Hal ini jika dibiarkan secara terus-menerus akan
menyebabkan bencana banjir saat curah hujan meningkat. Padahal barang bekas
belum tentu tidak ada nilai jualnya bila dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga
barang yang dihasilkan memiliki nilai jual yang bisa mengangkat perekonomian
masyarakat itu sendiri. Dari uraian diatas, muncul ide untuk membuat kerajinan
tangan berupa tudung saji dari limbah gelas aqua.
2. Analisis
Ekonomi
Pembuatan tudung saji mempunyai peluang besar untuk dijadikan suatu inovasi
wirausaha baru berskala home industri.
Wirausaha baru di bidang pembuatan tudung saji ini sangat potensial menjadi unit
usaha baru karena produk tersebut merupakan suatu inovasi baru di bidang
industri kerajinan, selain itu keunggulan yang dimiliki produk tersebut belum
dijumpai pada produk kerajinan yang ada dipasaran saat ini. Nilai lebih dari produk tersebut adalah pemanfaatan limbah
gelas plastik yang sebelumnya
hanya dibiarkan begitu saja oleh masyarakat. Keunggulan dari
produk ini antara lain mengurangi sampah an-organik,
melestarikan lingkungan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan perekonomian
masyarakat.
Persediaan
bahan baku yang melimpah dan mudah didapat. Dalam ide kreatif ini, bermaksud
untuk mengurangi limbah gelas plastik yang tidak dapat terurai dengan
sendirinya, dengan cara membuat kerajinan (tudung saji) yang berbahan baku
limbah gelas plastik.
Proses produksi dilakukan oleh masyarakat di daerah kota
Malang. Untuk skedul
produksi, kami menerapkan sistem yang fleksibel. Di awal proses produksi, kami
menerapkan produksi untuk persediaan.. Seiring dengan dikenalnya produk Tudung
Saji Hemat Biaya (TUSAHBI) dan semakin banyak diminati, skedul produksi (Tudung Saji Hemat (TUSAHBI) dilakukan dengan berproduksi untuk
pesanan.
A.
Spesifikasi
(ukuran, bahan, dan biaya pembuatan)
Spesifikasi
ukuran, bahan dan biaya pembuatan pelaksanaan
program kreatifitas ini melalui beberapa prosedur yang dijabarkan sebagai
berikut:
1. Teknik dan cara pembuatan Tudung
Saji Hemat Biaya (TUSAHBI) adalah sebagai sebagai berikut;
a. Bahan-bahan (untuk memproduksi 1 buah
Tudung Saji Hemat Biaya (TUSAHBI):
·
6 buah gelas aqua
(gelas plastik yang lainnya)
·
2 meter pita
·
2 buah lem bakar
·
1 buah kertas kado
·
1buah lem Kertas
·
1buah kertas karton
b. Alat-alat :
- Gunting
- Jangka
- Staples
- Penggaris
- Alat Tulis
B. Biaya pembuatan
RANCANGAN BIAYA
1. Biaya peralatan penunjang
a. 6 buah Gelas aqua @ Rp. 50,- Rp
300,00
b. 2 meter pita @ Rp. 1.500,- Rp. 3.000,00
c. 2 buah lem tembak @ Rp. 1.500,- Rp. 3.000,00
d. 1 buah kertas kado @ Rp. 1.000,- Rp. 1.000,00
e. 1 buah lem kertas @ Rp. 1.000,- Rp. 1.000,00
f.
1 buah
kertas karton @ Rp. 3.500,- Rp. 3.500,00+
RP. 11.800,00
Alat-alat
a.
Gunting @
Rp. 10.000,- Rp. 10.000,00
b.
Jangka @
Rp. 7.000,- Rp. 7.000,00
c.
Staples @
Rp. 7.000,- Rp. 7.000,00
d.
Penggaris @
Rp. 1.000,- Rp. 1.000,00+
Rp. 25.000,00
Jumlah total
Biaya peralatan
penunjang Rp. 11.800,00
Biaya alat-alat Rp. 25.000,00+
Rp. 36.800,00
2. Bagan alur pembuatan Tudung Saji Hemat Biaya (TUSAHBI)
Bahan
Utama:
-Gelas plastik
Bahan
Penunjang:
-Pita
-Lem Tembak
-Kertas Kado
-Lem Kertas
-Kertas Karton
|
Tudung
Saji Hemat Biaya (TUSAHBI)
|
Proses:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Gelas plastik dicuci bersih
3. Sisihkan 6-7 buah gelas plastik
untuk dikeringkan.
4. Bagi gelas plastik menjadi dua
bagian sama rata dengan gunting.
5. Satukan bagian-bagian gelas
plastik dengan staples.
6. Bentuk menjadi lingkaran penuh
sesuaikan dengan keinginan.
7. Bentuk lingkaran sebagai atap
tudung saji dari kertas karton.
8. Hias atap dengan kertas kado
sesuai keinginan
9. Agar lebih menarik tudung saji dihias
sesuai dengan keinginan.
|
C.
Cara Kerja
Proses dan cara pembuatan Tudung Saji Hemat Biaya (TUSAHBI)
Pada
proses pengolahan barang bekas (gelas Plastik) langkah awal yang perlu
dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk membuat Tudung Saji Hemat
Biaya (TUSAHBI), kemudian gelas-gelas plastik tersebut dibersihkan dengan air
sabun, untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada gelas Plastik. Langkah
kedua, sisihkan 6 sampai 7 buah gelas plastik untuk dikeringkan, kemudian belah
gelas plastik menjadi dua bagian yang sama. Langkah ketiga rangkai gelas
plastik yang sudah terbelah dengan cara merekatkan sisi-sisinya dengan
menggunakan staples hingga membentuk lingkaran penuh. Bentuk lingkaran dapat
disesuaikan dengan keinginan.
Tahap
selanjutnya yaitu membentuk lingkaran dari kertas karton sebagai alas penutup
tudung saji, ukuran diameter lingkarannya dapat disesuaikan dengan keinginan.
Selanjutnya gunting pola lingkaran sebagai tutup alas tudung saji. Agar
kelihatan menarik pola dapat dihias dengan menempelkan kertas kado. Selanjutnya
satukan antara rangkaian gelas-gelas plastik dengan tutup yang sudah selesai
dibuat.
Untuk
menarik minat masyarakat, tudung saji dari gelas plastik dapat dipercantik
dengan menambahkan hiasan pita pada sisi-sisi luar botol, dapat juga ditambah
dengan pegangan untuk mempermudah saat membuka dan menutupnya dengan pita.
Desain dapat ditentukan sendiri oleh pembuatnya.
Kemasan (packaging), merk (brand),
dan konsep penyajian
Unit keluaran dari pembuatan tudung saji hemat biaya ini menjadi produk daur ulang dari gelas-gelas plastik. Pengemasan merupakan salah satu hal yang penting dalam proses produksi tudung
saji hemat biaya (TUSAHBI), karena
dengan pengemasan yang baik dan menarik akan
menentukan kualitas dari produk tersebut dan dapat meningkatkan
daya beli masyarakat.
Selain itu, kemasan (packaging) mempunyai fungsi yang sangat
penting, karena kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk. Dapat juga digunakan untuk menyenangkan dan
menarik pelanggan. Oleh karena itu, dalam usaha pembuatan tudung saji ini kemasan merupakan hal yang penting. Agar menarik kemasan untuk tudung saji tersebut dapat dihias sesuai
dengan keinginan konsumen. Selain kemasan, hal yang tidak kalah penting dalam
memasarkan produk adalah brand atau
merk.Hhal ini dilakukan untuk mengidentifikasi dari
produk lain dan untuk membedakan dari produk saingan. Merk dagang yang diusahakan adalah nama yang menarik, unik,berkesan, dan mudah diingat agar pada saat orang membeli pertama kali langsung dapat
mengingat. Misalnya untuk merk dagang produk Tudung Saji adalah “TUSAHBI”.
Tahap
Pemasaran
Produk Tudung Saji (Tusahbi)
Meskipun banyak manfaat yang dapat
diperoleh dari pemanfaatan
sampah atau limbah dari gelas plastik namun sayangnya sebagian besar dari pemanfaatan
tersebut yang dilakukan oleh masyarakat umum cenderung
bersifat merusak. Hal ini disebabkan karena masyarakat belum banyak mengetahui tentang pemanfaatan sampah atau limbah gelas-gelas plastik yang dapat bernilai ekonomis bila diolah
menjadi sebuah produk
kerajinan yang bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Belum banyaknya ragam tudung saji yang terbuat dari sampah atau limbah
gelas-gelas plastik merupakan faktor utama yang memberi peluang untuk lebih mudah bersaing dengan produk lain dan dapat
diterima di pasaran.
Kondisi
diatas kami anggap sebagai peluang untuk mengembangkan sebuah inovasi wirausaha
baru di bidang kerajinan tudung saji yang akan dipasarkan dengan merk dagang “TUSAHBI”.
Pangsa pasar yang dituju adalah masyarakat
umum dan kota-kota yang strategis atau sebagai kota objek pariwisata yang
mempunyai banyak obyek wisata, sehingga banyak wisatawan asing datang untuk
berkunjung. Sedangkan untuk pemasarannya dapat melalui pesanan.
Analisa Pemasaran Produk
Strategi pemasaran
yang kami gunakan adalah :
1. Strategi Produk
Strategi
produk dilakukan dengan melakukan diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil
inovasi yang patut ditelaah lebih jauh. Pada awal masa produksi akan diterapkan
sistem Job Shop dimana produk akan mulai diproduksi ketika ada pesanan.
2. Strategi Distribusi
Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan
digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk.
3. Strategi Harga
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga
produk yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas
produksi, dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila
dibandingkan dengan pesaing.
4. Strategi Promosi
Mengikuti sejumlah pameran yang berhubungan dengan hasil
kerajinan tangan (kriya),
dan ikut serta dalam Bazar kampus. Selain mengikuti
pameran, juga dapat dilakukan dengan
mengadakan beberapa pelatihan yang berhubungan dengan Kewirausahaan. Promosi
penjualan yang telah dilakukan adalah
penyebaran brosur produk, promosi dari mulut ke mulut, penekanan pada
pendekatan perorangan.
D. Kelebihan dan kekurangan
1) Kelebihan
Kelebihan produk ini adalah terbuat dari bahan-bahan bekas yang dapat didaur ulang. Bermanfaat untuk
mengurangi sampah anorganik yang sulit diuraikan dan dapat dimanfaatkan untuk
kerajinan tangan berupa tudung saji. Bahan-bahan pembuatan tudung saji mudah didapat.
Selain itu, tudung saji dapat di hias sesuai dengan keinginan. Pada proses
pembuatannya tidak perlu memakan waktu yang lama, praktis, dan harga ekonomis.
Tidak hanya itu pembuatan tudung saji ini berbasis home industri yang dapat menyerap tenaga kerja untuk mengurangi
pengangguran. Selain itu, mudah mendapatkan bahan dasar pembuatan tudung saji
tersebut.
2) Kekurangan
Kekurangan produk ini adalah pada proses pembuatan yang menggunakan staples
untuk merangkaikan gelas plastik yang sudah dibelah menjadi dua, dibentuk lingkaran.
Tudung saji ini sewaktu-waktu mudah penyok dengan beban yang berlebihan
diatasnya. Barang-barang daur ulang yang dipakai untuk membuat tudung saji
ini tidak tahan lama.
Lampiran 1
Gambar1: alat-alat
Gambar 3: gelas plastik dibelah menjadi 2
Gambar 4: gelas plastik dirangkai dengan
staples
Gambar 5: Tudung Saji Hemat Biaya
(TUSAHBI)
Kereennnn
BalasHapus